Seminggu yang lalu, Jumat 12 Oktober 2018 aku bersama para food & lifestyle blogger lainnya berkesempatan untuk datang ke Blogger Gathering Eat Well Live Well with Umami yang diadakan di Kapulaga Indonesian Bistro, Dayang Sumbi Bandung. Event ini digelar oleh Ajinomoto yang bekerjasama dengan Dream.co.id mengusung tema Eat Well Live Well with Umami dan menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Prof Purwiyatno Hariyadi (Ahli Teknologi Pangan IPB), Dhatu Rembulan (Parenting & Lifestyle Blogger), dan Chef Deny Gumilang (Master Chef Indonesia 4). Tujuan diadakannya blogger gathering ini untuk saling berbagi ilmu seputar Umami MSG serta peranannya dalam kuliner di Indonesia.
Awal acara kami disambut hangat oleh Muhammad
Fachrurozy selaku Public Relation Departemen Manager PT Ajinomoto Indonesia,
beliau menyampaikan bahwa setiap tahunnya Ajinomoto rutin mengadakan gathering
bersama para blogger dan tahun ini merupakan pertama kalinya diadakan di
Bandung. Rangkaian acara berikutnya sharing
session bersama Prof Purwiyatno Hariyadi tentang peranan UMAMI dan seputar MSG sebagai salah satu sumber
rasa UMAMI.
Read more : Wajib coba cara asik tanpa toxic!
Read more : Wajib coba cara asik tanpa toxic!
AWAL MULA UMAMI
Sesuai dengan tema Eat Well Live Well, Prof Purwiyatno menjelaskan fungsi dan peranan pangan ada tiga yaitu :
- Sumber zat-zat gizi : energy, protein (asam-asam amino), minerals, vitamins
- Fungsi kesehatan
- Sumber kenikmatan : warna, flavour/aroma, tekstur, suhu
Ketika kita mencicipi makanan, faktor penentu
akseptabilitas kita terhadap suatu makanan adalah rasa, yaitu manis, asam,
asin, pahit dan “umami”. Umami yang dikenal juga dengan rasa gurih merupakan satu
bagian dari rasa dasar yang ke-5. Manusia primitive dulu menganggap penting
cita rasa dasar sebagai informasi/sinyal dasar untuk bertahan hidup dengan
menilai apakah makanan yang mereka dapatkan di alam bebas itu layak dimakan
atau pun tidak. Berikut penilaian terhadap cita rasa dasar :
- Manis sebagai sumber energi
- Asin sebagai sumber mineral
- Asam menunjukkan makanan sudah busuk/rusak kemudian berpotensi membuat racun
- Pahit berpotensi beracun
- Umami sebagai sumber protein
Umami pertama kali ditemukan tahun 1908 oleh
Dr. Kikunae Ikeda. Saat mempelajari ilmu kimia di Jerman Dr. Kikunae Ikeda
melihat perbedaan postur tubuh orang Jerman yang lebih besar dan kuat dibandingkan
orang Jepang, hal ini disebabkan karena porsi makan orang Jerman lebih banyak. Kemudian
Dr. Kikunae Ikeda mencari cara bagaimana agar orang Jepang makan lebih banyak. Salah
satu cara yang diyakini adalah makanannya harus memiliki rasa yang baik/enak.
Beliau mulai melakukan penelitian pada salah satu bahan dasar setiap masakan
khas Jepang, yaitu kombu dashi (kaldu rumput laut). Dari hasil penelitian
beliau menemukan bahwa komponen rasa utama pada kombu yang membuat cita rasa yang
unik di lidah adalah asam glutamate. Pada tahun 1912 di Chicago, AS Dr. Kikunae
Ikeda mempublikasikan hasil penelitiannya dengan menamakannya cita rasa UMAMI.
MSG = UMAMI,
BAHAYA KAH DIKONSUMSI?
Pernah nggak sih, ketika kita telat mikir atau nggak melakukan hal yang konyol langsung dikatain "dasar generasi micin!". Kebanyakan orang menanggap micin itu sesuatu yang negatif, menimbulkan penyakit atau hal yang tidak sehat. Konon katanya bisa membuat seseorang jadi “bodoh”, apa iya?
MSG (Monosodium Glutamate) merupakan asam glutamate bebas yang berionisasi dengan natrium. Jadi MSG atau biasa dikenal micin merupakan salah satu sumber rasa UMAMI. Ketika kita mengecap makanan yang ditambahkan MSG, maka lidah akan mensimulasikan MSG rasa gurih seperti rasa daging. Gak heran kan kenapa micin itu enak? Meski enak, terkadang MSG selalu dikambing hitamkan. Salah apa yah micin ini :(
MSG (Monosodium Glutamate) merupakan asam glutamate bebas yang berionisasi dengan natrium. Jadi MSG atau biasa dikenal micin merupakan salah satu sumber rasa UMAMI. Ketika kita mengecap makanan yang ditambahkan MSG, maka lidah akan mensimulasikan MSG rasa gurih seperti rasa daging. Gak heran kan kenapa micin itu enak? Meski enak, terkadang MSG selalu dikambing hitamkan. Salah apa yah micin ini :(
Prof Purwiyatno menegaskan TIDAK ADA satupun hasil penelitian yang mengatakan MSG berbahaya. Beliau
menjelaskan bahwa proses produksi MSG berasal dari tetes tebu yang difermentasi
seperti pembuatan tempe, oncom, maupun tape sehingga sangat AMAN dikonsumsi. Justru
yang berbahaya adalah penggunaan sodium klorida (garam dapur) yang berlebih,
meskipun MSG mengandung sodium juga tetapi tingkatannya lebih rendah
dibandingkan pada garam dapur.
Selama acara Dhatu Rembulan juga sempat berbagi pengalaman
saat menyiapkan menu MPASI untuk anaknya yang selalu menambahkan sedikit cita
rasa umami pada menu MPASInya agar lahap makan dan selama penggunaan umami anak-anaknya
tetap sehat tidak mengalami keluhan sama sekali.
“MSG memiliki peranan di otak, sekresi enzim dan hormonal di system pencernaan, usus besarm dan hati.” – Review Monosodium Glutamat (Primer Koperasi Ikatan Dokter Indonesia, 2018)
Meskipun dinyatakan AMAN dikonsumsi, masih banyak orang yang resah dan enggan untuk mengonsumsi
MSG. padahal kalau kita pelajari lebih dalam, ada beberapa potensi manfaat MSG
diantaranya :
- Strategi diet rendah garam
- Meningkatkan status gizi lansia
- Meningkatkan asupan gizi, status kesehatan, dan memperpendek masa inap pasien
- Perbaikan fungsi mulut dan peningkatan sekresi air liur
BERAPA BANYAK
MSG AMAN DIKONSUMSI?
“Mengonsumsi makanan yang aman adalah hak azasi setiap orang” (ICN, Roma 1992)
source : Ajinomoto |
Penggunaan MSG sebagai BTP (Bahan Tambahan Pangan) penyedap rasa yang aman direkomendasikan oleh berbagai badan maupun institusi di dunia yang berwenang, Antara lain rekomendasi dari US-FDA, American Medical Association (AMA), European Communities (EC), WHO, dst. Selama konsumsi MSG dalam jumlah wajar tidak memberikan pengaruh negatif terhadap kesehatan. Hasil penelitian JECFA-FAO, WHO, dan EC mengklasifikasikan Acceptable Daily Intake (ADI) MSG sebagai not specified yang artinya tidak ditentukan secara numerik dan di Indonesia diperjelas melalui Peraturan Kepala Badan POM RI No. 23 tahun 2013.
COOKING CLASS
WITH CHEF DENY GUMILANG
Di akhir acara ada sesi cooking class bersama Chef Deny Gumilang, yang mempraktekkan cara memasak mie kocok bandung, chicken steak sambal matah, dan juga menata (plating) menu chicken milanese valdostana. Resep yang sangat mudah untuk dipraktekkan di rumah.
Keseruan semakin
bertambah saat para peserta ditantang oleh Chef Deny untuk menata (plating) menu
chicken Milanese valdostana sesuai kreasi masing-masing, dan beginilah hasilnya…
Senang sekali berkesempatan hadir ke acara
Blogger Gathering Eat Well Live Well with Umami, banyak ilmu yang bisa di
dapat. Sebagai generasi milenial pecinta micin, dulu aku khawatir banget kalau
mengonsumsi micin setiap hari. Saking khawatirnya pas beli baso di mamang roda
pun request gak pake micin, padahal kan sensasi nikmatnya darisitu, iya nggak?
Setelah dengar penjelasan dari Prof Purwiyatno Hariyadi dan juga Ajinomoto, no
more worry yeay! Oiya keseruan bersama Ajinomoto nggak hanya sampai sini
aja loh, karena bulan depan akan ada kunjungan ke pabrik Ajinomoto bersama
teman blogger lainnya yang pastinya bakalan lebih seru lagi 🙌
27 comments
Seru banget ya acaranya edukatif dan minta follback blog ya teh, nuhun🤗
ReplyDeleteDone teteh sayang ❤
Deleteteh itu teh Dhatu mulai usia kapan anaknya MPASI bisa kasih umami?jadi pengen cobain aku karena anakku udah mulai MPASI
ReplyDeleteKurang tau teh ga cerita dari kapannya hehe, kasihnya cukup sedikit aja teh insyaallah aman :)
DeleteMba Shinta Boleh minta tolong hapus komenku yang di sini yah mba makasih banyak mba
DeleteAKu tanpa micin bagaikan hujan sore hari tanpa kopi, eaaaa
ReplyDeleteEaaaa 😁
DeleteAku suka umami ��
ReplyDeleteAku sih udah sejak lama gak anti vetsin. Tapi seneng dengan adanya acara seperti ini. Biar hoax tentang bahaya MSG bisa segera hilang. Dan masyarakat tahu yang sebenernya. :)
ReplyDeleteBetul banget teh biar berita hoaxnya ga menyebar lagi
DeleteKalau gak berlebihan aman ya berarti
ReplyDeleteYes setuju!
DeleteMicin selalu salah :(
ReplyDeleteTapi aku nggak bisa hidup tanpa micin. Hamdallah masih aman dan nggak berbahaya ya, tergantung pemakaiannya.
Kasian kan si micin :(
Deleteibuk nyobain gak mie kocoknya? beuh enak banget itu tuh
ReplyDeleteNyobain dong bu, sayang porsinya seiprit yes 😂
DeleteEmang masakan tuh kalo gak pake MSG mah suka rada kurang greget gimana gitu yah Teeeh :))
ReplyDeleteIya haha suka kurang nampol yes 😂
DeleteAku jd bisa mendapatkan pengetahuan yg baru krn dtg keacara ini.
ReplyDeleteTernyata umami itu aman banget utk dikonsumsi. Segala sesuatu yg berlebihan jg tdk baik ya.
Hihi iya teh 😊
DeleteDuh, makan baso ga pakai micin mah ga enak, hihihi...
ReplyDeleteAku ngiler dong loat makanannya, Sin. Iya nih postur orang Jerman itu bikin ngeri. Pada bongsor hahaha.... Ternyata itu ya kuncinya, protein tinggi
ReplyDeleteTemenku tim riset dan pernah bilang kaklau msg itu aman dikonsumi, dapat penjelasan ini jadi makin tenang, deh
ReplyDeletehidup generasi micin!
ReplyDeleteyang penting jangan berlebihan ya kakak =D
btw, folback di blog dong teh :D
Sebagai pencinta micin, makin tenang ya denger fakta micin aman buat kesehatan.
ReplyDeleteAku suka banget rasa UMAMI dan pengguna vetsin. Alhamdulillah aman ya :)
ReplyDeletetemanya aku setuju bangettttt, eat well live well :D
ReplyDelete